Masyarakat Guyub Rukun Mutakhir

Menikmati beragam potensi yang ditawarkan kemajuan teknologi dalam memanfaatkan sumber daya alam sekaligus dengan tetap menjaga ekosistem lingkungannya.

Bonagus Danveer

--

Peradaban manusia adalah hal yang cukup dilematis, saya sebagai seseorang yang mengalami masa ini seringkali memiliki pandangan yang berbeda dalam merespon pencapaian manusia pada saat ini.

Pada satu sisi merupakan sebuah kehormatan bisa berada pada masa percepatan informasi, jika mengetahui lampauan peradaban saat ini dalam segi informasi terbilang fantastis dari generasi sebelumnya.

Sisi lainnya adalah dampak ekosistemnya, efek dari informasi yang saya sebutkan diatas tentu saja pada akhirnya ditujukan untuk mempercepat semua produktivitas demi terciptanya aneka fasilitas maupun produk guna menunjang kemudahan manusia, namun produktivitas dan efisiensi yang masih ada menurut pandangan saya masih terbilang prematur.

Dari kacamata awam, pada segi pemasarannya saja, saya melihat jika prioritas sebagian besar perusahaan maupun produsen yang hasilnya telah dipergunakan publik saat ini tetap teguh menjanjikan manfaat atas produk maupun jasanya, sedangkan kepada ekosistem lingkungan cenderung bahkan sama sekali tidak ada.

Jika pada iklan yang secara awam dipahami sebagai informasi paling terbuka serta paling mudah diakses dari suatu bisnis kepada publik, apalagi kepada proses pra, produksi dan paska-nya.

Jika pada Perusahaan maupun produsen dengan skala yang sudah masif saja butuh teguran untuk mengoreksi dan memperbaiki proses bisnisnya dengan menambah pertimbangan dampaknya pada alam (ekosistem lingkungan) nya.

Apalagi kepada rintisan yang dari finansial masih berusaha mengejar semata profit, karena secara umum tujuan suatu bisnis adalah supaya mendapat keuntungan.

Beberapa organisasi dengan visi kepedulian terhadap lingkungan telah sejak lama mengecam bisnis dengan model seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada masa-masa sekarang juga mulai bermunculan organisasi dengan visi yang sama, berlandaskan urgensi iklim yang semakin kritis namun dengan tetap banyak pengabaian masal.

Sama-sama kita sadari jika iklim pada saat ini sudah menghawatirkan, lebih parah lagi penyebabnya adalah akibat peradaban, ulah manusia pada era ini sendiri, kontribusi peradaban sebelumnya terhadap dampak kerusakan lingkungan terhitung lebih kecil, dan untuk siklusnya sendiri bumi semestinya berada pada fase yang sedang stabil saat ini.

Kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan aktivitas sekelompok bisnis yang mencari keuntungan dengan cara eksploitatif tadi, karena kontribusi kita juga memiliki pengaruh atas keberhasilan, juga sikap dan pilihan demi keberlangsungan bisnis mereka.

Serta tidak bisa selamanya bergantung pada kelompok-kelompok dengan dedikasi penuh untuk bumi yang tetap layak huni, karena besar maupun banyaknya organisasi tetap tidak menjamin hasil akhirnya, merekapun tetap tidak luput dari kekeliruan dan kekalahan.

Maka kita juga perlu untuk berkontribusi, karena pengabaian dari satu individu tidak menutup efek domino yang dapat kita sebabkan, begitupun sebaliknya tanggung jawab yang kita lakukan juga dapat memiliki andil pada kesadaran masif khalayak banyak, beberapa hal baik yang dapat kita lakukan diantaranya adalah :

  • Disiplin, mengurangi konsumtifitas berlebihan yang dapat mengakibatkan banyak sisa yang tidak kita manfaatkan, penyimpanan dan pembuangan material adalah pemborosan energi, lebih baik memiliki benda yang memang diperlukan dengan tambahan anggapan jika ada kebutuhan yang dengan memanfaatkan benda lain yang sudah kita miliki, maka tidak perlu membeli lagi, energi dan materi untuk hal yang kita tidak perlukan tadi (proses, bahan produksi dan ongkos transportasi) bisa jadi dialihkan untuk hal yang lainya.
  • Selektif, memilih produk-produk yang kita perlukan dengan tetap mencermati proses produksinya, jika terdapat opsi untuk kebutuhan dengan manfaat yang sama dan proses produksi ramah lingkungan, meskipun mungkin dengan biaya yang untuk mendapatkannya lebih tinggi, adalah suatu dukungan untuk perusahaan sadar tadi agar dapat bertahan dan berkembang serta penegasan supaya kompetitor lainnya beralih dan menggunakan cara yang sama bahkan lebih baik.
  • Selektif level 2, kita menyadari terdapat beberapa produk dengan tingkat harga yang berbeda juga turut mempengaruhi masa guna dan dampak habis pakainya, jika memang merasa tidak keberatan pada saat itu, membeli sesuatu kebutuhan dengan nilai yang sebanding justru terbilang lebih hemat, jika masa pakai lebih panjang dan paska pemakaian mudah di daur ulang.
  • Tanggung jawab, setelah setiap perilaku dan perbuatan kita pada suatu saat akan muncul sebuah kesadaran akan semua hal tadi, dan jika kesadaran tadi condong kepada dampak buruk terhadap masyarakat serta lingkungannya ketimbang manfaat, maka dengan mulai bertanggung jawab adalah sebuah permulaan yang baik, dengan mengurangi konsumsi energi listrik, penggunaan air, makanan, aksesoris yang tidak secara signifikan membuat kita menderita.

Gaya hidup kebanyakan manusia saat ini dianggap berlebihan dari apa yang semestinya cukup memberikan kepuasan, ada banyak perilaku lain yang dapat dilakukan apabila kita sudah sepenuhnya siap untuk membuat bumi lebih layak dihuni daripada sekarang.

Seperti menanam sayur untuk konsumsi pribadi maupun keluarga, menggunakan barang bukan sekali pakai, mencoba mengelola sampah bahkan sampai ikut mendaur ulang adalah teladan yang dapat kita contohkan sekaligus kampanye cinta lingkungan dengan modal terjangkau, hal-hal ini relevan dilakukan baik untuk saat ini kedepannya maupun mungkin selamanya.

Dengan kesadaran masal yang nantinya terbentuk ini, kita tidak mesti berlebihan khawatir akan nasib generasi selanjutnya, karena selain mendapatkan warisan berupa teknologi yang semakin memudahkan kehidupan anak cucu kita kelak, mereka juga tetap memiliki bumi sebagai tempat aman, sekaligus yang menjadi berkali-kali lebih baik.

--

--

Bonagus Danveer
Bonagus Danveer

Written by Bonagus Danveer

nope, just an ordinary old soul.

No responses yet